Archive

Archive for the ‘fisiologi’ Category

Ginjal

April 15, 2008 1 comment

Definisi Ginjal

Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan urine, yang merupakan sisa hasil metabolisme tubuh dalam bentuk cairan. Ginjal terletak pada dinding bagian luar rongga perut, yang merupakan rongga terbesar dalam tubuh manusia, tepatnya disebelah kanan dan kiri tulang belakang. Bentuk ginjal seperti biji kacang dengan panjang 6 sampai 7,5 cm dengan ketebalan 1,5 – 2,5 cm (Pearce, 1995).

Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh, mengatur konsentrasi garam dalam darah, mengatur keseimbangan asam basa darah serta mengatur ekskresi bahan buangan dan kelebihan garam. Apabila ginjal gagal dalam menjalankan fungsinya ini, maka akan terjadi gangguan pada keseimbangan air dan metabolisme dalam tubuh sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan zat-zat berbahaya dalam darah yang dapat mengganggu kerja orang lain yang menyebabkan penderita memerlukan pegobatan segera.

Gangguan Fungsi Ginjal

Rahardjo (1996) mengklasifikasikan gangguan pada fungsi ginjal kedalam empat tahap, yaitu :

1. Hilangnya Fungsi Ginjal

Pada tahap ini biasanya penderita tidak menyadari adanya gangguan pada fungsi ginjalnya. Keadaan ini hanya akan diketahui apabila penderita melakukan pemeriksaan khusus fungsi ginjal. Namun seiring dengan waktu maka akan terjadi penumpukan sisa-sisa metabolisme di dalam tubuh yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan yang lebih berat.

2. Insufisiensi Ginjal

Pada tahap ini penurunan fungsi ginjal semakin dapat dilihat lewat pemeriksaan rutin. Akan tetapi penderita sering tidak mengeluhkan keadaan ini sampai mencapai tahap dimana penurunan fungsi ginjalnya semakin memburuk sehingga mengganggu kemampuannya sehari-harinya.

3. Gagal Ginjal

Gangguan fungsi ginjal serta gejala sudah nyata. Berkurangnya fungsi ginjal menyebabkan penumpukan hasil pemecahan protein, yaitu ureum dan nitrogen yang beracun bagi tubuh, sehingga tubuh akan mengalami kekurangan protein. Gangguan dalam metabolisme lemak akan menyebabkan low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol “buruk” dan trigliserida meningkat, sedang HDL atau kolesterol ‘baik’ menurun. Dalam jangka panjang ahal ini menimbulkan gangguan kardiovaskuler. Sementara itu gangguan pada metabolisme karbohidrat akan menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Kemampuan penderita menjadi terganggu dalam pekerjaan atau aktifitas sehari-hari.

4. Gagal Ginjal Terminal

Dapat dilihat dari sisa fungsi yang minimal sehingga gejala dan komplikasi pada penderita sudah demikian nyata dan tindakan perawatan harus segera dilakukan untuk menyelamatkan pasien.

Categories: fisiologi

Gula darah

April 15, 2008 1 comment

Dalam sistem metabolisme kadar gula darah digunakan sebagai sumber energi pada saat atau melakukan aktivitas. Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam.

Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 65-110 / mg/dL dan biasanya kurang dari 65-139 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.

Tabel 2.1. Kadar Gula Darah

No.

Uraian

Kadar Gula Darah (mg/dL)

1.

Acak

80-139

2.

Puasa

80-110

3.

Hypo

> 80

4.

Setelah makan

110 – 160

Sumber : Direktur Gizi Masyarakat Depkes RI, 2005

Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, merupakan zat utama yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang tepat. Insulin menyebabkan gula berpindah kedalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi. Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan (Setiawan, 2006).

Categories: fisiologi